Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Seperti Binatang

“Makan, minum, bekerja, dan berlibur”, begitulah kehidupan singkat tentang aktivitas dan pola pikir orang-orang umumnya. Apa bedanya dengan kehidupan binatang ? Allah berfirman :  وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَّيَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَّيُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لاَّيَسْمَعُونَ بِهَآ أُوْلَئِكَ كَاْلأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُوْلَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ  Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi nereka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.  📚 : [ QS. 7 : 179 ] Allah juga berfirman ;  وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْك

Jangan Tinggalkan Majlis Ilmu

Gambar
“Pada majelis ilmu ada dua hal utama yang membuat istiqamah sampai ajal menjemput. Yang utama, adalah ilmu yang menjaga kita dan kedua adalah sahabat yang shalih yang selalu meingingatkan akan akhirat” Saudaraku, apapun keadaannya dan bagaimanapun kondisinya, jangan pernah meninggalkan majelis ilmu. Jangan lah tinggalkan secara total, jika tidak bisa sepekan sekali, mungkin sebulan sekali, jika tidak bisa mungkin 2 atau 3 bulan sekali, insyaallah waktu itu selalu ada, yang menjadi intinya adalah apakah kita memprioritaskan atau tidak ? Jika tidak menjadi prioritas, maka tidak akan ada waktu dan tidak akan ada usaha untuk itu. Jangan pernah juga meninggalkan majelis ilmu karena sudah merasa berilmu atau telah menjadi “ikhwan senior”, para ustadz dan ulama pun terus belajar dan menuntut ilmu. Mereka yang berguguran dipersimpangan jalan dakwah adalah orang perlahan-lahan meninggalkan majelis ilmu secara total, baik itu tenggelam dengan kesibukan dunia atau merasa sudah berilmu

Fatamorgana Dunia

Gambar
Jangan lupa, perjalanan abadi sesudah kehidupan adalah kematian, dan tidak ada kesempatan kedua setelah itu, Singkat cerita, syahwat dunia sering diidentikkan dengan 3 hal, yaitu tahta, harta, dan wanita. Memang perlu dirinci. Juga masih bisa ditambah dan dikembangkan.  Contoh syahwat dunia lainnya adalah popularitas.  Namun, singkat ceritanya demikian. Kita sedang berbicara tentang syahwat dunia. Mengenai orang-orang yang menghinakan diri sebagai budak-budaknya. Mereka yang lebih memilih memuaskan syahwat dunia, dibanding berlelah-lelah mengekang syahwat demi kebahagiaan akhirat. Tidak akan ada puasnya. Titik. Mana bisa puncak terlampiaskan? Sebab, syahwat dunia bukannya terpenuhi lalu berhenti. Ia terus berambisi hingga mati oleh kepongahan dan keangkuhannya sendiri. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya 📚 : [ Uddatus Shabirin, hal.276 ] membuat analog yang memadankan antara kehidupan dunia dan perjalanan sebuah rombongan. Sebuah rombongan yang telah menempuh pe

Miskin : Takut Tak Beralasan

Gambar
Akan kerja apa? Mau makan apa? Bagaimana menafkahi anak istri? Bisakah punya tanah dan rumah? Mampukah ia infak dan sedekah? Hemat kata; takut miskin. Allah berfirman di dalam Al-Qur'an : ٱلشَّيْطَٰنُ يَعِدُكُمُ ٱلْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُم بِٱلْفَحْشَآءِ ۖ وَٱللَّهُ يَعِدُكُم مَّغْفِرَةً مِّنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ Artinya: "Syaitan menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." 📚 : [ QS Al Baqarah : 268 ] Takut miskin dijadikan senjata oleh syaitan untuk menyerang manusia.  Takut miskin membuat ibadah tak khusyuk, beramal kurang tenang, thalabul ilmi terganggu, dan terperangkap dalam jaring-jaring dunia. Dibekap dalam penjara dunia yang pengap. Takut miskin tolak pangkal kekikiran, tak peduli kepada yang membutuhkan, mengabaikan orang lemah, tidak semangat dalam ta'awun, dan membiki

Angan Angan Manusia

Gambar
Al Hasan al Bashri rahimahullah berpesan : "Janganlah engkau berandai-andai memiliki harta seperti milik si fulan atau si fulan. Karena engkau tidak mengerti, bisa jadi kehancurannya dikarenakan hartanya itu!?" Dikutip dari, 📚 : [ Tafsir ath Thabari, no.9243 ] Dunia ini memang menggoda. Sejuta rayuan syahwat ada. Bagai lingkaran yang tak berujung karena terus bersambung. Manusia banyak menjadi korbannya. Melihat si A, andai aku seperti dia. Mendengar tentang si B, lalu berandai bisa sepertinya. Ada si C dengan kemilau dunia, ia andai-andai sama dengan si C. Harta, harta, dan harta. Pangkat, pangkat, dan pangkat. Rumah megah, mobil mewah, berpetak-petak sawah. Sehamparan tanah.  Ah, manusia memang tak berhenti berkhayal untuk terus menambah dan menambah. Berhenti setelah ditanam dalam tanah. Imam Al Hasan al Bashri rahimahullah mengingatkan untuk tidak terlena. Jangan terbuai. Jangan berandai-andai seperti mereka yang engkau anggap hebat, engkau anggap sukses, dan

Wanita, Ilmu Agama dan Semangat

Gambar
  Dikutip dari kitab 📚 : [ as-Syamil dan kitab Tajul A'ras juz 2, halaman 563 ], Bahwa Khadijah al-Amudi menyalin kitab induk dalam bidang fikih, Syarah al-Minhaj, karya Syekh ad-Damairi yang terdiri dari 10 jilid besar.  Di dalam catatan itu Khadijah al-Amudi berkata :  "Semoga saya dimaafkan dan diberi toleransi oleh siapapun yang menemukan kekurangan (kesalahan) dalam tulisan ini, karena saya menyalinnya dalam keadaan menyusui anak balita". Diceritakan juga di dalam kitab 📚 : [ al-Khat al-Arabi halaman 39 ], Bahwa Maryam Abdul Qadir menyalin kitab induk dalam ilmu lughah, as-Shihah Taj al-Lughah wa Shihah al-Arabiyah, karya Ismail al-Jauhari yang terdiri dari 6 jilid besar. Dia berkata: "Saya berharap kepada siapapun yang menemukan kelalaian di dalam tulisan ini agar mengampuni kesalahan saya, karena saya menyalinnya dengan tangan kanan yang terus menulis, sementara tangan kiri mengayun anak saya yang masih dalam buaian". —Qultu :  Bagi para pen

Aku Jauh Lebih Baik Dari Dia

Bermula dari perintah Allah Ta'ala agar Iblis sujud kepada Adam. Iblis menolak. Ia menentang. Ia tidak bisa menerima. Dengan sombongnya, Iblis pongah berkata : أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ "Saya jauh lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"  📚 : [ QS. Al A'raf : 12 ] Sejak saat itulah, permusuhan dikibarkan, kebencian dikobarkan, dan perlawanan dikabarkan; antara Iblis dengan Adam beserta anak-anak keturunannya. Sesat jalan bersumber dari perasaan dan pernyataan, "Saya jauh lebih baik darinya". Imam Ibnul Mubarak rahimahullah pernah ditanya tentang ujub,  "Saat engkau menganggap dirimu memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki orang lain", jawabnya.  📚 : [ Tadzkiratul Huffazh 1/278 ] Ujub adalah penyakit kronis. Berat. Akut juga. Daya rusaknya bisa luas. Efek buruknya menakutkan. Jika dikupas lapis demi lapis, sifat ujub menyimpan banyak hal yang menger

Dunia Ini Keruh, Bahkan Kotor

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah bertutur untuk kita : Aku melihat diriku merasa tenang saat berkumpul dengan orang-orang yang biasa kita sebut "teman-teman". Melalui pengamatan, aku mempelajari tentang mereka, ternyata : Rata-rata mereka iri jika yang lain memperoleh nikmat. Rata-rata mereka menjadi musuh; tidak menutup-nutupi kesalahan teman, tidak mempedulikan hak teman, dan tidak mau berbagi harta. Lantas saya pikir dalam-dalam, kenapa demikian ? Ternyata : Allah, dzat yang maha benar, subhanahu, cemburu pada hati orang beriman bila ada sesuatu selain Allah yang membuatnya merasa tenang. Maka, Allah membuat dunia dan para pengejarnya menjadi kotor. Supaya hanya Allah saja yang membuat hamba memperoleh ketenangan. Dikutip dari, 📚 : [ Shaidul Khatir, halaman 448, dengan penyesuaian ] Saudaraku, mari kita hayati dalam-dalam kalimat bijak Imam Ibnul Jauzi rahimahullah di atas. Benar, Memang benar. Dunia ini penuh kekecewaan, kebencian, kepenatan, kekesalan, permusuhan, dan pers

Generasi Malas Membaca

Gambar
Tanpa harus menengok data yang dirilis oleh lembaga atau instansi terkait, tentu dapat kita pastikan bahwa minat baca pada anak-anak kita sangatlah menyedihkan.  Minat baca di sini, maksudnya adalah aktivitas membaca yang bersifat positif dan produktif. Adapun membaca status, story, wall, atau semisal, tidak termasuk kategori minat baca. Kemajuan dan perkembangan positif pada individu, komunitas, kelompok, lembaga pendidikan, masyarakat, bahkan bernegara, dapat ditilik pada minat baca. Kualitas keilmuan dan luasnya wawasan seseorang dipengaruhi oleh minat baca. Membaca adalah gerbang ilmu yang akan berimplikasi pada sikap dan perbuatan. Contohnya seorang alim ulama. Tidak akan menjadi alim ulama, jika tidak gemar membaca. Orang sukses pasti senang membaca. Sebaliknya, seseorang yang malas membaca tentu hidupnya akan berantakan dan cenderungnya susah. Tentunya kita sama-sama mengetahui awal kali wahyu diturunkan Allah Ta’ala kepada Nabi Muhammad ﷺ.  Malaikat Jibril mendekap

Syarah Al Fakihi : Ulama Muda Ilmu Nahwu

Gambar
Nama Al Fakihi pasti tak asing lagi bagi penggelut ilmu Nahwu.  Al Fakihi adalah pakar Nahwu bermazhab Syafi'i. Lahir di Mekkah tahun 899 H, Al Fakihi tumbuh berkembang di tengah-tengah keluarga yang sangat menekankan adab dan sopan santun. Selain di Mekkah, Al Fakihi menimba ilmu dengan Kairo Mesir sebagai tujuan. Di sana, Al Fakihi memperdalam ilmu bahasa Arab dan mempelajari bidang fikih. Jamaluddin, Abdullah bin Ahmad bin Abdullah bin Ahmad bin Ali Al Fakihi, adalah nama lengkap beliau yang disebutkan Az Zirikli dalam Al A'lam. Dari banyak karya tulis Al Fakihi, kitab Al Fawakih Al Janiyyah adalah yang paling banyak beredar dan digunakan sebagai referensi dalam pelajaran Nahwu. Al Fawakih sendiri ditulis Al Fakihi sebagai penjelasan dan penjabaran untuk kitab Mutammimah Al Ajurumiyah karya Abu Abdillah Al Hatthob. Bagi pecinta ilmu Nahwu, kitab Al Ajurumiyah seakan tidak tergeser oleh kitab dasar mana pun. Karya As Shinhaji tersebut dinilai sebagai kitab Nahwu y

Aib Diri Sendiri dan Orang Lain

Gambar
AIB diri sendiri, dan Orang Lain Ada kaidah berbunyi, "Apa yang didapat, sesuai dengan yang diperbuat".  Kadang-kadang juga disebut, "Semisal perbuatan, demikianlah nantinya balasan". Kitab-kitab ulama sering menjelaskannya dengan ungkapan,  Al Jaza' min jinsil 'Amal. Detail dan rinciannya bukan di tulisan ini.  Kita sebatas merefresh kembali, mengingat ulang, bahwa setiap ucapan dan perbuatan selalu ada konsekuensi darinya.  Langkah yang diambil -semestinya- adalah koreksi diri. Bukan menimpakan kesalahan pada orang lain. Bukan mencari-cari siapa yang akan dikambinghitamkan ? Sebagai contoh adalah sabda Rasulullah berikut ini : يَا  مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلم يَدْخُل الإيمَانُ قَلْبَهُ ! لاَ  تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ وَلاَ تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ  مَنْ تَتَبَّعَ عَوْرَةَ أَخِيْهِ الْمُسْلِمِ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ  وَمَنْ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ وَلَوْ فِي جَوْفِ بَيْتِهِ "Wahai,orang-orang yang be

MANHAJ KOKOH

Gambar
Manhaj Kokoh itu orang-orang yg berusaha kokoh, mendaku-daku kokoh di atas Manhaj Salaf (versi mereka), namun pada kenyataannya mereka kokoh di atas pendapat para Syaikh dan Ustadz MEREKA SAJA, mereka tetap kokoh di atas pendapat-pendapat itu walaupun menyelisihi para Salaf serta para Ulama terdahulu, sebenarnya mereka hanya mengaku pengikut Salaf saja, namun Salaf berlepas diri daripada mereka, terutama dalam menyikapi orang-orang yang melakukan kekufuran dan pembatal keislaman, juga menyikapi para Thaghut yg tidak berhukum dengan hukum ALLAH ﷻ, mereka sangat menyelisihi para Salaf dan juga Ulama terdahulu, mereka lebih pantas disebut Manhaj Talaf, yg Kokoh dengan kemurji'ahannya. Firman Allah سبحانه وتعالى : ٱتخذوٓا اجبارهم ورهبنهم أرباب من دون الله "Mereka menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai Tuhan selain Allah.."  📚 : [ Q.S at-Taubah : 31 ] Bagaimana maksudnya ? Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, أليسو ايحلون ماحرم الله ف

Walau Menyingkirkan Duri

Gambar
Ada satu pesan dari Rasulullah ﷺ untuk kita. Pesan tanda cinta. Pesan yang tak boleh dilupakan. لا تَحْقِرَنَّ مِنَ المَعروفِ شيئًا "Jangan pernah engkau meremehkan perbuatan baik, sekecil apapun itu!" 📚 : [ HR Muslim no.2626 dari sahabat Abu Dzar Al Ghifari ] Di kesempatan berbeda-beda, Rasulullah  ﷺ menerangkan contoh perbuatan baik yang mungkin dianggap remeh. "Walau bentuknya, engkau bertemu saudaramu dengan wajah berseri-seri" "Walaupun (sedekahmu) hanya secuil buah kurma" "Walaupun (hadiahnya) sop tulang kaki kambing" "Walaupun bentuknya, kata-kata yang baik" Allah Ta’ala berfirman dalam surat 📖 [ Az Zalzalah ayat 7 ] : ﴿ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ ﴾ "Barangsiapa berbuat baik, walau seberat dzarrah, niscaya ia akan mendapatkan balasannya" Menurut syaikh Al Utsaimin rahimahullah dalam Tafsirnya, dzarrah adalah semut kecil. Artinya sangat ringan. Imam Al Hafiz Ibnu Hajar rahimahullah dal

Anak Kecil dalam Islam

Gambar
Sahabat Mahmud bin Rabi' bercerita : عَقلتُ من النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ مَجَّةً مجَّها في وجهي وأنا ابن خمس سنين من دلوٍ "Saya masih ingat betul; Nabi Muhammad menyemburkan air (melalui mulut) dari ember ke wajahku. Saat itu, saya masih berusia 5 tahun" 📚 : [ HR Bukhari no.77 ] Hebat dan luar biasa. Nabi Muhammad ﷺ benar-benar dekat dan akrab dengan anak-anak kecil. Tidak ada ruang berjarak. Tanpa tembok penyekat.  Beliau mengerti ; anak-anak adalah generasi penerus perjuangan.  Ikatan dan jalinan harus dikawal sejak dini. Pesan-pesan kehidupan sudah ditransferkan seawal mungkin. Anak-anak adalah identitas kita. Coba bayangkan, bagaimana sosok Nabi ﷺ sebagai pribadi agung dan mulia, menyempatkan bercanda dan bermain dengan anak-anak kecil. Main-mainan air. Ingat, hal itu tidak mengurangi wibawa beliau sedikit pun. Bahkan, momen indah itu melekat kuat dalam kenangan. Setelah berlalu waktu, tetap saja sulit dilupakan. Sedihnya adalah ketika anak

Cinta dan Benci, Kisah Imam Ahmad bin Hanbal Rahimahullah

Gambar
Seakan tidak ada habisnya jika berbicara tentang Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullahu ta'ala. Termasuk kisah cintanya. Karena benar-benar sibuk dan fokus belajar, Imam Ahmad barulah menikah di usia 40 tahun. Istri pertama beliau bernama Abbasah binti Al Fadhl. Dari beliau lahirlah anak pertama yang diberi nama Shaleh. Abbasah wafat semasa Imam Ahmad rahimahullah masih hidup. "Selama 30 tahun ibunya Shaleh mendampingiku, tidak pernah saya bertengkar dengannya. Walau hanya satu kata", puji Imam Ahmad.  Dikutip dari kitab 📚 : [ Tarikh Baghdad 14/438 ] Setelah wafatnya, Imam Ahmad rahimahullah menikah lagi.  Istri kedua beliau bernama Raihanah. Masih sepupu dari jalur ayah. Dari beliau lahirlah Abdullah, putra kedua Imam Ahmad. Imam Al Marrudzi rahimahullah, dikutip dalam kitab 📚 : [ Siyar A'lam An-Nubala 11/332 ] menyebut riwayat lain yaitu Imam Ahmad yang sedang mengenang istri keduanya. "Kami hidup bersama 20 tahun lamanya. Tidak pernah kami bertengka

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Gambar
Beliau adalah ulama hadis yang menetap di kota Madinah dan pernah berkunjung ke Indonesia. Selain sebagian Ustadz dahulunya menjadi mahasiswa beliau, Syaikh Al Bukhari pun sudah 2 kali berkunjung ke Indonesia. Salah satu karya beliau yang dikaji di banyak pondok pesantren adalah kitab berjudul, 📚 : [ Huquuqul Aulad 'alal Aabaa wal Ummahat; Hak-hak Anak Yang Harus Dipenuhi Ayah Ibu ] Kitabnya ringkas. Ada 76 halaman, termasuk pengantar, daftar isi, dan 8 soal jawab. Inilah yang akan saya bahas secara singkat, Walau ringkas, Syaikh Abdullah Al Bukhari secara tepat dan efektif membahas hal-hal yang sangat prinsipal tentang pendidikan anak. ✍🏻 Di halaman 9,  beliau menegaskan, "Bila demikian, maka anak-anak memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya. Seharusnya hak-hak itu diperhatikan dan ditegakkan. Sebab, hal itu termasuk yang akan diminta pertanggungjawaban seorang hamba di hadapan Allah Ta’ala" ✍🏻 Di halaman 14,  Syaikh Al Bukhari mengingatkan,

The Light of Eyes; Sirah Nabawiyyah

Gambar
Judul di atas adalah judul kitab Nurul 'Uyuun versi terjemah bahasa Inggris. Sudah diterbitkan. Asy Syaikh Ahmad Az Zahrani yang menjelaskan secara ringkas tentang kitab Nurul 'Uyuun. Ketika berbicara tentang Siroh Nabi, beberapa nama kitab yang ringkas, beliau rekomendasikan, seperti :  1. Asy Syamail Muhammadiyah karya At Tirmidzi,  2. Al Fushul karya Ibnu Katsir,  3. Mukhtasar Siroh karya Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab, dan 4. Nurul 'Uyuun karya Ibnu Sayyidin Naas. Kitab terakhir yang disebut oleh Syaikh Az Zahrani dibacakan.  Beliau meminta kitab tersebut kepada salah satu muridnya. Secara acak beliau buka, dan halaman 68 sampai 70 beliau bacakan untuk kami disertai keterangan ringkas. Maa syaa Allah, Apa yang beliau bacakan sangat mengena di hati, yaitu ; "Canda tawanya Rasulullah ﷺ. Dahulu Rasulullah ﷺ senang bercanda, namun beliau tidak berkata kecuali kebenaran" Kemudian Asy Syaikh Az Zahrani membacakan tiga riwayat di dalam kitab tersebut :

Jasa Anak Muda Dalam Perjuangan Islam

Gambar
Perkampungan Quba punya sejarah panjang. Jaraknya dari Masjid Nabawi 3,7 km. Di sanalah masjid Quba berada; masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad ﷺ. Di dekat masjid Quba, ada sebuah rumah yang dikenal dalam sejarah sebagai Baitul 'Uzzab (rumah kaum muda). Sebab, di rumah itu sempat tinggal beberapa sahabat muhajirin yang masih bujang ( belum menikah ) di awal-awal Islam di kota Madinah. Pemilik rumah itu bernama Sa'ad bin Khaitsamah. Seorang bujang juga. Rumah itu dipilih oleh Nabi Muhammad ﷺ untuk menerima dan menyambut tamu-tamu yang datang tak berhenti guna menemui Nabi Muhammad ﷺ yang baru saja tiba di Madinah. Sementara untuk istirahat, beliau memilih rumah Kultsum bin Al Hidmi yang lokasinya berdekatan. Iya. Setibanya Nabi Muhammad ﷺ di kota Madinah, beliau sempat tinggal di perkampungan Quba sebagai bagian dari wilayah suku Aus selama beberapa belas hari. Sebelum akhirnya beliau melanjutkan perjalanan hingga memilih perkampungan Bani Najjar, di wilayah s