Konsep Keimanan Menurut Paham Murji'ah
Firqoh Murji'ah memahami keimanan itu hanya sebatas Tashdiq Bil Qalbi
Artinya cuma membenarkan dalam hati saja.
Ini keyakinan Murji'ah
Sementara Iman menurut pengertian Ahlussunah itu Tashdiqun bil qalbi wa iqrarun billisani wa amalun bil arkani.
Yakni keyakinan dalam hati, diucapkan atau diikrarkan dengan lisan, dan diamalkan dengan anggota badan.
Imam Asy-Syafi'i rahimahullah berkata :
وكان الإجماع من الصحابة والتابعين من بعدهم ممن أدركناهم أن الإيمان قول وعمل ونية ، لا يجزئ واحد من الثلاثة بالآخر
“Merupakan sebuah ijma’ atau kesepakatan para sahabat dan tabi’in yaitu orang-orang setelah mereka yang bertemu dengan mereka bahwa iman adalah perkataan, amal atau perbuatan dan niat, tidaklah salah satu dari ketiga hal tersebut tanpa yang lainnya”
📚 : [ Lihat Syarh Ushul I’tiqod Ahlu Sunnah wal Jama’ah oleh Al Lalikai hal. 267/V ].
Maka, menurut Ahlussunah, kekufuran itu juga bisa dengan hati, ucapan atau lisan, dan perbuatan, hal itu tidaklah berbeda, sebab Ahlussunah menilai secara dzahirnya saja.
Sementara kaum Murji'ah menganggap kekufuran hanya dengan hati, artinya harus adanya penghalalan di dalam hati (istihlal al-qalb)
Itulah mengapa kata-kata andalan mereka :
"Lihat dulu hatinya, menghalalkan ucapan atau perbuatan itu atau tidak"
✍🏻 : Karawang, 02 September 2023
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini
Komentar
Posting Komentar
Harap mengisi kolom komentar dengan baik dan benar, segala bentuk promosi atau ujaran kebencian akan Kami Hapus.
Jika ada artikel yang kontra dengan pemahaman anda, kami menerima segala kritik dan saran. Silahkan sampaikan dengan sopan santun di kolom komentar tanpa menghujat atau playing victim, sertakan bukti pendukung yang kuat agar lebih logis.
Baarakallahu fiikum
-Owner