Candu


Kawan, betapa tersiksa nya pelaku dosa. Tak hanya di akhirat yang ditakutkan ngerinya, di dunia saja ia sudah meraea tersiksa.

Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, "Orang cerdas harus tahu bahwa pelaku dosa syahwat yang telah ketagihan, akan sampai di fase ; tidak bisa lagi merasakan nikmatnean lezatnya maksiat yang ia perbuat"

Lalu, nikmat apa yang ia cari ? Kelezatan macam mana yang ia dapat ? Ibarat fatamorgana, ia kira bisa menghilangkan haus padahal masih dalam panas terik.

Kemudian, Ibnul Qoyyim rahumahullah melanjutkan, "Namun, mereka tidak mampu untuk berhenti. Sebab, dosa syahwat sudah menjadi semacam pola hidup yang mau tidak mau harus dilakukan" 

Sungguh tersiksa. Ia kira dengan dosa syahwat itu akan membuatnya riang dan senang atau tenang ?

Andai karat-karat hawa nafsu telah hilang, barulah tersadar bahwa dirinya selama ini telah merugi padahal inginnya senang, galau padahal maunya bahagia, dan sakit padahal tujuannya kelezatan.

Kemudian, Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah melanjutkan, "Pelaku maksiat bagaikan seekor burung yang tertipu biji gandum. Bukan biji gandum yang ia dapat, justru burung itu tak bisa lepas dari perangkap jaring jebakan"

Ia terperangkap dalam penjara derita.

Dikutip dari Kitab 📚 : [ Raudhatul Muhibbin halam 293 ]

✍🏻 : Karawang, 15 Oktober 2023
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH