Pura-Pura Mengejar Akhirat


Penuh semangat berdiri untuk shalat malam dengan harapan jodoh mendekat dan karier melesat. Sampai lupa mengharapkan balasan surga, seolah dunia itu lebih mulia

Penuh semangat salat duha dengan harapan mendapatkan mobil impian, keuntungan berlipat dalam usaha, kemudian dalam karir. Tanpa sadar melebihkan itu semua dibandingkan mengharap ridho Allah. Padahal surga tidak bisa dicapai kecuali karena Ridho-Nya.

Penuh semangat mengucap shalawat, dengan harapan semua benda-benda dalam bayangan bisa didapatkan. Seolah-olah sholawat Nabi hanya seharga balasan dunia. Padahal shalawat itu adalah bentuk Kerinduan. Dengannya kita berharap syafaat sang kekasih Allah.

Hanya saja tidakkah kita takut terlalu melebihkan harapan kepada dunia hingga lupa Mendamba surga. 

Tidakkah Kita takut balasan ibadah kita Allah segerakan di dunia sehingga tak bersisa lagi balasan di akhirat kelak. 

Atau jangan-jangan kita memang sedang berpura-pura saja mengejar akhirat ?

Maka perbaiki niatmu selama ini,

Asy-Syaihkh Abdul Aziz ibnu Baz رحمه الله berkata,

نوصي كل مسلم بالحذر من الرياء، دقيقه وجليله، كثيره وقليله، نوصي بالحذر، والرياء هو كونه يعمل عملا لأجل الناس، لأجل يسمعونه أو يرونه، حتى يمدحوه، ونحو ذلك، يصلي حتى يروه أو يتكلم بوعظ حتى يثني عليه، أو يقرأ حتى يثني عليه أو ما أشبه ذلك، يعني يعمل من أجل رياء الناس وحمدهم وثنائهم ونحو ذلك، يجب الحذر، وهذا الرياء يبطل العمل، فلا يكون له ثواب، يكون صاحبه آثما

"Kami wasiatkan kepada setiap muslim untuk berhati-hati dari riya baik yang samar ataupun yang jelas, yang banyak ataupun yang sedikit. Riya adalah seseorang beramal karena manusia, karena ingin didengar atau dilihat, sehingga mereka memujinya dan yang semisal itu. 

Dia salat agar dilihat mereka, memberi nasihat agar dipuji, membaca agar dipuji atau yang semisal itu, yakni dia beramal karena ingin dilihat, dipuji, disanjung manusia, dan semisal itu. Wajib untuk berhati-hati. Riya ini menggugurkan amalan. Tidak akan mendatangkan pahala dan pelakunya berdosa." 

📖 Sumber : [ Fatāwā Nūrun 'Alā ad-Darb, jilid 4 hlm. 53. ]

✍🏻 : Karawang, 03 Oktober 2023
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH