Orang yang Beruntung, siapakah Dia ?


Orang Beruntung, siapakah Dia ? Apa kita termasuk atau Sebaliknya ?

Siapapun pasti mau untung. Ingin bahagia. Tidak mau celaka, tidak ingin menderita. Bila bisa, untung yang diraih adalah untung yang besar dan sambung menyambung.

Nabi Muhammad ﷺ sudah menerangkan, siapakah orang yang paling beruntung?

Beliau bersabda:

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ، إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَن إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَن، وَلَمَنْ ابْتُلِيَ فَصَبَرَ فواها

"Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah. Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah. Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah. Jikapun diuji, ia bersabar. Alangkah beruntungnya dia!" 

📚 : [ HR Abu Dawud no.3719 dari Al Miqdad bin Al Aswad. ]

Apa itu fitnah? Beberapa definisi kita temukan. 

Namun, fitnah dapat disederhanakan dengan arti : segala sesuatu yang dapat mengganggu atau merusak kadar keimanan.

Semakin ke sini, fitnah semakin banyak ragam dan bermacam.

Maka, orang yang beruntung adalah yang dijauhkan dari berbagai macam fitnah.

Saat berjuta-juta orang disibukkan intrik politik, siapa yang besok berkuasa dan jabatan apa yang akan didapatkan. 

Ketika banyak orang terforsir pikirannya tentang survei, elektabilitas, peta demografi, dukungan partai atau relawan, baliho dan banner kampanye.

Di waktu orang-orang dibuat pusing dan cemas, apakah dirinya akan terpilih padahal sudah berkorban banyak uang.

Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari hal-hal semacam itu. Ia tidak ambil pusing. Ia tidak tertarik untuk mengikuti. Sebab, apa untungnya buat dia?

Nabi Muhammad ﷺ bersabda: 

إنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ علَى الإمارَةِ، وسَتَكُونُ نَدامَةً يَومَ القِيامَةِ، فَنِعْمَ المُرْضِعَةُ وبِئْسَتِ الفاطِمَةُ

"Sungguh! Kalian akan berambisi meraih kekuasaan, padahal kelak di hari kiamat yang ada hanyalah penyesalan. Benar-benar nikmat saat disusui, namun betapa getirnya ketika disapih" 

📚 : [ HR Bukhari no. 7148 ]

Iya, kekuasaan itu awalnya terasa manis karena diberi banyak fasilitas. Namun ketika hilang atau berhenti berkuasa, sangat pahit dan getir. Hingga banyak orang yang depresi dan mengalami sindrom ketika tak lagi berkuasa.

Pahit di dunia, menyesal di akhirat.

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

يَأْتي علَى النَّاسِ زَمانٌ لا يُبالِي المَرْءُ ما أخَذَ منه؛ أمِنَ الحَلالِ أمْ مِنَ الحَرامِ

"Akan tiba suatu masa, dimana orang sudah tidak lagi peduli dengan harta yang ia ambil, halal ataukah haram? " 

📚 : [ H. R. Al Bukhari no. 2059 dari Abu Hurairah رضي الله عنه ذ ]

Fitnah harta.

Ketika ambisi mencari harta sudah tak terkendali, tak bisa merasa puas dengan apa yang sudah dimiliki, ia ibarat orang haus yang tak pernah kenyang walau minum berulang. Karena, air laut yang ia minum.

Capek-capek ia menumpuk harta, kapan waktu ia menikmatinya? Susah payah ia mengumpulkan uang, ia meninggal sebelum sempat bersenang-senang. Habis badan habis tenaga mencari kekayaan, setelah kaya jatuh sakit.

Demi harta, ia tega melupakan orang tua. Karena uang, ia korbankan persahabatan. Pokoknya tanpa aturan, yang penting dapat cuan.

Sungguh beruntung orang yang dijauhkan dari kerakusan terhadap harta.

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ

Fitnah wanita.

Laki-laki akan lemah tak berdaya di hadapan wanita. Laki-laki mudah ditaklukkan dan gampang diperdaya oleh perempuan.

Laki-laki bisa seperti boneka atau robot yang dikontrol, jika sudah terpenjara oleh bujuk rayu wanita. Apapun dapat dilakukan, semua boleh dikorbankan, demi perempuan. Bahkan nyawa pun tidak dihargai.

Perempuan, perempuan...

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

ما تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أضَرَّ علَى الرِّجالِ مِنَ النِّساءِ

" Sepeninggalku, tidak ada fitnah yang lebih merusak laki-laki jika dibanding fitnah wanita " 

📚 : [ HR Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 2740 dari Usamah bin Zaid ]

Sungguh beruntung seorang hamba yang diselamatkan Allah Ta’ala dari godaan wanita. Wanita yang membuatnya hilang akal dan salah jalan. Wanita yang membikin dirinya tak lagi peduli halal haramnya hubungan.

إِنَّ السَّعِيدَ لَمَنْ جُنِّبَ الْفِتَنَ

✍🏻 : Karawang, 06 November 2023
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH