Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim


Beliau adalah ulama hadis yang menetap di kota Madinah dan pernah berkunjung ke Indonesia.

Selain sebagian Ustadz dahulunya menjadi mahasiswa beliau, Syaikh Al Bukhari pun sudah 2 kali berkunjung ke Indonesia.

Salah satu karya beliau yang dikaji di banyak pondok pesantren adalah kitab berjudul,

📚 : [ Huquuqul Aulad 'alal Aabaa wal Ummahat; Hak-hak Anak Yang Harus Dipenuhi Ayah Ibu ]

Kitabnya ringkas. Ada 76 halaman, termasuk pengantar, daftar isi, dan 8 soal jawab.

Inilah yang akan saya bahas secara singkat,

Walau ringkas, Syaikh Abdullah Al Bukhari secara tepat dan efektif membahas hal-hal yang sangat prinsipal tentang pendidikan anak.

✍🏻 Di halaman 9, 

beliau menegaskan, "Bila demikian, maka anak-anak memiliki hak-hak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya. Seharusnya hak-hak itu diperhatikan dan ditegakkan. Sebab, hal itu termasuk yang akan diminta pertanggungjawaban seorang hamba di hadapan Allah Ta’ala"

✍🏻 Di halaman 14, 

Syaikh Al Bukhari mengingatkan, "Pendidikan yang buruk akan berefek kehancuran terhadap anak-anak, orang tua, masyarakat, bahkan terhadap bangsa"

✍🏻 Di hal 33, 

Beliau menekankan, "Faktor terpenting dalam pendidikan anak adalah menanamkan akidah yang lurus pada diri anak, laki-laki maupun perempuan. Memotivasi anak untuk berbuat baik dan berteman dengan orang-orang yang baik. Memperingatkan mereka dari perbuatan buruk dan teman-teman yang jelek. Serta membiasakan mereka untuk salat "

Di salah satu postingan telegramnya, Syaikh Al Bukhari mengatakan,

"Sering-seringlah membaca Al Qur'an! Sungguh, apa yang sedang engkau inginkan akan dimudahkan, sesuai sedikit banyaknya engkau membaca Al Qur'an"

Kemudian Syaikh menyebutkan kisah Al Maqdasi.

Ad Dhiya' Al Maqdasi ketika akan berangkat thalabul ilmi, diberi wasiat oleh Ibrahim bin Abdul Wahid agar sering-sering membaca Al Qur'an, 

"Sungguh, apa yang sedang engkau inginkan akan dimudahkan, sesuai sedikit banyaknya engkau membaca Al Qur'an"

Menurut Al Maqdasi, 

"Maka saya merasakannya dan seringkali mengalami. Jika saya sering membaca Al Qur'an, terasa mudah mendengar hadis dan bisa banyak menulis. Apabila jarang membaca Al Qur'an, hal itu rasanya tidak mudah"

Ini bukan tentang jumlah, bukan berbangga dengan banyak, apalagi merasa benar karena ukuran mayoritas. 

Beliau yang sangat memperhatikan pendidikan anak, beliau juga yang sering-sering mengingatkan untuk membaca dan mempelajari Al Qur'an.

✍🏻 : Karawang, 21 November 2023
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH