Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

Gambar
Dunia yang didapat hanya lelah, akhirat yang kekal ia tinggalkan. Bekerja hanyalah alasan yang dibuat-buat. Itu sebatas mencari pembenaran. Sebab, jika benar-benar ingin bekerja, bekerja yang benar, tentu ia tidak akan berhenti thalabul ilmi. Banyak remaja berpikir bahwa bekerja menjadi arah pelarian yang paling tepat. Dikira, beralih dari thalabul ilmi untuk bekerja, selesai masalah. Sayang, ia belum sadar bahwa orang-orang yang bekerja selalu dihadapkan dengan masalah. Dan thalabul ilmi adalah solusinya. Maka, kenapa ia terjun di sumber masalah, sementara solusi terbaik ditinggalkannya? Hanya ada 2 pilihan dalam dunia kerja. Mengatur atau diatur. Disuruh atau menyuruh. Melaksanakan atau yang memerintah. Ringkasnya; menjadi pemilik usaha atau hanya pekerja. Apapun pilihannya, jika tidak memiliki karakter kerja pastilah gagal. Rugi. Sia-sia dan capek belaka. Semua orang yang sukses di dunia kerja, apapun posisi dan statusnya, jika ditanya tentang tips dan kunci sukses, past

Anak Mencuri

Gambar
Tidak sesingkat judul, Seorang anak tertangkap memegang sesuatu yang bukan miliknya lalu divonis mencuri, diberi hukuman, lalu selesai ? Oh, tidak sesingkat itu alurnya. Sejumlah anak kecil berlarian mengerumuni seseorang yang membagi-bagikan es krim. Dia seorang penjual es krim. Dari sekian banyak anak, ada satu dari mereka yang ikut mengambil es krim namun tidak membayarnya. Pencuri kah anak itu? Bukan. Rupanya, ia tidak paham bahwa es krim itu barang jualan. Bukan untuk dibagi-bagikan. Dipikirnya, setiap anak yang menginginkan, boleh mengambilnya. Di dalam hukum Islam, mencuri adalah perbuatan tercela. Pelakunya berdosa. Berhak dihukum. Bahkan, dalam kondisi tertentu, jika semua syarat terpenuhi, seorang pencuri bisa dipotong tangannya oleh pihak yang berwenang. Allah Ta’ala berfirman : وَٱلسَّارِقُ وَٱلسَّارِقَةُ فَٱقْطَعُوٓا۟ أَيْدِيَهُمَا جَزَآءًۢ بِمَا كَسَبَا نَكَٰلًا مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri,

Menyikapi Penyimpangan

Menjelaskan penyimpangan itu ada aturannya, diperbolehkan, bukan termasuk ghibah, bukan termasuk namimah, bukan termasuk niradab. Jika kita memilih diam atas penyimpangan, Maka nanti penyimpangan tersebut menjadi subur, tak pun kita yang terpapar, bisa jadi anak cucu kita yang mengalaminya. Wal 'iyyadzubillah. Tidak usah sok baik atau sok bijak jika ada orang yang di telusuri penyimpangannya. Kalau anda merasa itu perbuatan yang menyakitkan, cukup anda diam, kalau ingin membantah maka bantahlah dengan khazanah ilmiah, dengan ilmu, bukan dengan sindiran atau narasi-narasi frontal namun tidak memiliki sisi ilmiahnya. Kalau anda tidak setuju maka perlu di perjelas arah ketidaksetujuan anda, Jika melihat penyimpangan lantas kita diam tanpa pengingkaran dan terkesan membela dan meyakinkan diri bahwa itu bukan bagian dari penyimpangan. Qolaa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam : عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: مَنْ رَأَى مِ

Tentang Rezeki

Gambar
Fokuskan pikiranmu untuk melaksanakan perintah. Jangan sibuk berpikir mengenai sesuatu yang sudah Allah jamin. Rejeki dan kematian adalah dua hal yang telah pasti dan selalu beriringan. Selagi masih ada kehidupan, tentu rejeki selalu datang. Apabila -karena kasih sayang Allah- , Dia menutup satu jalan rejeki, dengan kasih sayang Allah juga tentu Dia membuka jalan rejeki lain yang jauh lebih bermanfaat untukmu. Coba perhatikan fakta janin. Nutrisinya, yakni darah, sampai padanya melalui satu jalan yaitu tali pusar. Setelah janin terlahir dari perut ibu dan jalan rejeki itu tertutup , Allah buka untuknya dua jalan sekaligus. Melalui kedua jalan tersebut, Allah limpahkan untuknya rejeki yang lebih baik dan lebih lezat dari jalan sebelumnya berupa susu murni yang mudah dicerna. Setelah sempurna masa menyusui, dua jalan terhenti sebab disapih, Allah buka untuknya empat jalan yang lebih sempurna, yakni dua jenis makanan dan dua jenis minuman. Dua jenis makanan; hewani dan nabati.

Santri dan Zaman

Gambar
Kitab berjudul Syaraf Ashabil Hadis secara gamblang menerangkan keutamaan dan status mulia kaum santri.  Penulisnya, Al Khatib Al Baghdadi (wafat 463 H/1071 M), sejak kecil telah menempuh jalan hidup sebagai santri. Di usianya yang 20 tahun, Al Khatib memilih untuk berkeliling ke berbagai pelosok negeri untuk menuntut ilmu. Ada 56 karya tulis beliau dengan Tarikh Baghdad sebagai yang terbaik. Syaraf Ashabil Hadis, karya Al Khatib, ibarat mata air yang mengalirkan motivasi agar percaya diri menjadi seorang santri. Ayat-ayat Al Qur’an, sabda-sabda Nabi, dan kata-kata penyemangat dari kaum ulama benar-benar terasa sejuk dan teduh. Ringkasnya, jangan pernah insecure menjadi santri. Apa yang membuatmu gagal percaya diri menjadi santri ? Apakah karena menilai kehidupan di luar sana jauh lebih baik ? Sederhana saja! Di luar sana, di luar lingkungan santri, ada data-data dari beberapa sumber menyebut ; 1 dari 3 remaja Indonesia usia 10 – 17 tahun, mengalami masalah ment

Ulama Yang Buta

Gambar
Memperdalam dan mengembangkan kemampuan baca al Quran, tentu tidak bisa lepas dari nama al Imam Asy Syathibi Rahimahullah.  Imam Adz Dzahabi rahimahullah, dalam kitab yang terkenal yaitu, 📚 : [ Siyar A'lam Nubala 15/401] menyebut beliau sebagai ; الشَّيْخُ الإِمَامُ، العَالِمُ العَامِلُ، القُدْوَةُ، سَيِّدُ القُرَّاءِ، “Asy Syaikh, Al Imam, orang berilmu dan mengamalkan ilmunya, teladan dan panutan ulama-ulama ahli qira'ah” Bernama lengkap Abu Muhammad, juga  Abul Qasim, al Qasim bin Firruh bin Khalaf, beliau dikenal sebagai penggubah matan Syathibiyyah dan Raaiyyah.Beliau berasal dari Andalus ( saat ini Spanyol ). Tepatnya di sebuah negeri kecil bernama Xativa, Valencia. Lahir pada tahun 538 H. Perjalanan thalabul ilmi telah membawa beliau berkeliling ke penjuru dunia.Bahkan lautan diseberangi untuk menunaikan ibadah haji sekaligus thalabul ilmi. Sekian lama belajar, beliau memilih Mesir sebagai tempat menetap.Di sana beliau menyebarkan berbagai macam disiplin ilm