Belajar Bertaubat dari Abu Lubabah

Semoga Kisah ini Menginspirasi Kita Bahwa; Sahabat yang dijamin masuk Surga pun tetap Taubat, bagaimana dengan kita Manusia Biasa yang berlumuran Dosa ?

Abu Lubabah adalah kunyah. Nama beliau Basyir bin Abdul Mundzir. Sahabat Anshar dari suku Aus, dari perkampungan Amr bin Auf.

Ada 2 riwayat:

1. Abu Lubabah ikut perang Badar. Sesuai riwayat yang menyebutkan beliau dan Ali bin Abi Thalib bergantian menunggangi unta dengan Rasulullah ﷺ ketika menuju Badar.

2. Abu Lubabah tidak mengikuti perang Badar. Beliau ditunjuk untuk bertanggungjawab atas kota Madinah saat Rasulullah ﷺ ke Badar.

Bagaimana ?

Tidak kontradiksi. Keduanya benar. 

Ceritanya; Abu Lubabah sejak awal ikut rombongan yang berangkat ke Badar. Bergantian dengan Ali bin Abu Thalib menunggangi unta bersama Rasulullah ﷺ.

Tiba di Rauha, sekira 80 km dari Madinah, Rasulullah ﷺ meminta Abu Lubabah kembali ke kota Madinah agar bersama Ibnu Ummi Maktum (yang sudah ditunjuk sebelumnya), untuk bertanggungjawab atas kota Madinah.

Walau Abu Lubabah pulang ke Madinah dan tidak ikut perang Badar, beliau tetap memperoleh bagian rampasan perang Badar.

Martsad bin Abi Martsad yang kemudian menempati posisi Abu Lubabah untuk bergantian naik unta bersama Rasulullah ﷺ dan Ali bin Abi Thalib. 

Abu Lubabah termasuk penduduk Madinah, dari suku Aus, yang mula-mula masuk Islam dari awal. Bahkan, beliau tercatat sebagai naqiib (kepala rombongan) dalam Baiat Aqabah.

Abu Lubabah juga dipercaya memimpin kota Madinah di saat Rasulullah dan pasukan berangkat dalam perang Sawiq.

Abu Lubabah turut serta dalam perang Uhud dan perang-perang lainnya. Ketika Fathu Makkah, bendera perkampungan Amr bin Auf dipegang oleh Abu Lubabah.

Abu Lubabah pernah melakukan kesalahan. Atas kesadaran dan inisiatif sendiri, beliau mengikat diri sendiri di salah satu tiang masjid selama beberapa belas hari.

Anak perempuannya yang mengikat. Anak perempuannya juga yang melepaskan ikatannya jika Abu Lubabah ingin salat atau buang hajat. 

Ada riwayat menukil ucapan Abu Lubabah, 

"Demi Allah! Saya tidak akan melepaskan ikatan ini, tidak makan dan tidak minum, sampai Allah Ta’ala menerima taubatku. Atau aku mati saja".

Ketika ada kabar bahwa Allah telah menerima taubatnya, Abu Lubabah berkata, 

"Demi Allah! Aku tidak mau melepaskan sendiri ikatan ini. Biarlah Rasulullah ﷺ yang melepaskan". 

Rasulullah ﷺ kemudian datang melepaskan ikatan.

Kata Abu Lubabah, 

"Wahai Rasulullah, sungguh bentuk taubatku adalah meninggalkan kampung kaumku, tempat aku berbuat dosa. Dan semua hartaku, aku sedekahkan semuanya"

"Wahai Abu Lubabah, sepertiga nya saja sudah cukup", sabda Rasulullah ﷺ.

Riwayat di atas, disebutkan oleh para ulama penulis biografi sahabat, seperti Ibnu Abdil Barr dalam kitab 📚 : [ Al Isti'ab ] dan Ibnul Atsir dalam kitab 📚 : [ Usudul Ghabah ]

Namun, kesalahan apa yang telah diperbuat Abu Lubabah ?

Ada 2 riwayat yang disebutkan Ibnu Abdil Barr.

1. Abu Lubabah termasuk yang tidak ikut perang Tabuk. Padahal mampu. Maka, Abu Lubabah pun merasa bersalah lalu mengikat diri di tiang masjid.

2. Abu Lubabah membocorkan informasi tentang keputusan Sa'ad bin Mu'adz atas pengkhianatan Yahudi Bani Quraizhah. 

Abu Lubabah dahulu termasuk sekutu Bani Quraizhah. Ketika, orang-orang Bani Quraizhah meminta pendapat Abu Lubabah tentang keputusan Sa'ad, Abu Lubabah justru mengisyaratkan dengan tangan ke arah leher sebagai tanda bahwa Sa'ad memutuskan eksekusi mati mereka.

Artinya, Abu Lubabah menyampaikan isyarat agar Bani Quraizhah jangan mau menerima keputusan Sa'ad bin Mu'adz.

Maka, Abu Lubabah sadar telah berkhianat. Beliau pun mengikatkan diri di tiang masjid.

Ibnu Abdil Barr menilai, 

"Pendapat terbaik dalam hal ini, adalah riwayat Ma'mar dari Az Zuhri". 

Yaitu tidak ikut perang Tabuk sebagai alasan Abu Lubabah mengikat diri sendiri. Wallahu a'lam.

Abu Lubabah menepati sumpahnya. Abu Lubabah meninggalkan Madinah, kampung halamannya, untuk berjihad sampai meninggal dunia pada tahun 40 H di masa kekhilafahan Ali bin Abi Thalib.

Beliau bergabung pasukan Khalid bin Walid dalam ekspedisi penaklukan wilayah Syam dan Afrika bagian utara. Di sanalah, meninggal dunia Abu Lubabah. 

Allahu A'lam,

✍🏻 : Karawang, 13 Februari 2024
🏷️ Saluran WhatsApp : Klik Disini
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH