Abadi di Dunia


Dunia ini memang mempesona dan sangat indah untuk dipandang dan dinikmati.

Seandainya hari ini,

Diberi kekayaan, ketampanan, kecantikan, kecerdasan, dan sehat Alhamdulillah.

Nikmati kenikmatan dari Allah Ta'ala yaitu banyak bersyukur dengan apa-apa yang telah diberikan kepadaNya untukmu.

Engkau diberi kekayaan, ketampanan, kecantikan, kecerdasan, kesehatan atau yang lainnya bukan untuk kesombongan atau utuk pamer kepada orang lain.

Kenapa tidak boleh pamer?

Karena semua yang engkau miliki di dunia itu akan sirna bersama dengan bergulirnya waktu. Itulah ciri dunia yang fana.

Dimana ciri dunia bisa dilihat:
- Kekayaan akan habis dikala penyakit menggerogoti
- Ketampanan, kecantikan akan pudar manakala ketuaan datang menjelma
- Kecerdasan akan hilang ketika kepikunan menyerang
- Kesehatan akan tiada manakala tubuh mulai rontok satu persatu

Dunia ini fana tidak abadi, Allah Ta'ala berfirman:

مَتَاعٌ قَلِيلٌ

“(Dunia) itu hanyalah kesenangan sementara.” 

📚 : [ QS. Ali-‘Imran : 197 ]

Maka jangan tertipu dengan kefanaan dunia ini. Allah Azza wa Jalla berfirman, artinya : 

“Wahai orang mukmin, ketahuilah sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sendagurauan. Karena itu, jangan sampai kamu larut di dalamnya. Kehidupan dunia ini juga merupakan perhiasan bagimu dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan..." 

📚 : [ QS. Al-Hadid: 20 ]

Begitu juga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam memberitahukan kepada umatnya bahwa kehidupan dunia ini tidak begitu lama. Usia manusia di dunia ini sangat pendek sekali,

أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ السِّتِّينَ، إِلَى السَّبْعِينَ، وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

“Usia umatku berkisar antara enam puluh sampai tujuh puluh tahun, dan sedikit sekali mereka yang melebihi (usia) tersebut.” 

📚 : [ HR. Ibnu Majah No. 4236, Al-Albani mengatakan hadits ini hasan sahih ]

Setelah waktu sekitaran 60-70 tahun telah habis di dunia ini maka diangkatlah jasad itu di atas keranda dalam posisi mati lalu dimasukan ke dalam tanah. Menunggu dan menunggu waktu yang mungkin lama, ada yang 500 tahun ada yang ribuan tahun ada juga lebih dari itu, ada juga yang kurang dari itu. Kemudian dihisap amalannya, jika baik dia akan berbahagia dan jika jelek sungguh rugi dan meranalah dirinya.

Waktu yang pendek ini carilah amalan kebaikan untuk pertanggungan jawaban jika kelak bertemu dengan Rabbmu. Suka tidak suka setiap orang akan mati dan rohnya akan kembali kepadaNya.

✍🏻 : Karawang, 14 Mei 2024
🏷️ Saluran WhatsApp : Klik Disini
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH