Nasihat Ringkas


Masruq rahimahullah menuturkan,

إِنَّ الْمَرْءَ لَحَقِيقٌ أَنْ تَكُونَ لَهُ مَجَالِسُ يَخْلُو فِيهَا: يَذْكُرُ فِيهَا ذُنُوبَهُ فَيَسْتَغْفِرُ مِنْهَا

“Semestinya seseorang memiliki majelis yang dia menyendiri lalu mengingat dosa-dosanya dan memohon ampunan darinya.”

📚 : [ Mushonnaf Ibni Abi Syaibah no. 34870 ]

Saya temukan tidak sedikit, orang yang pernah punya pengalaman belajar di lingkungan yang disebut "salafi-wahhabi", "Nahdlatul Ulama", "Muhammadiyah" maupun sejenisnya, kemudian mengalami pengalaman tidak menyenangkan di sana, entah karena komunitas yang dia ikuti terlalu kaku dalam perkara ijtihadiyyah, atau mungkin hal-hal lain,

Lalu kemudian berbalik mengkritik bahkan menghujat semua hal yang dianggap berasal dari "golongan" tersebut, tanpa sikap adil dan proporsional.

Salah satu contohnya, ya kasus hukum alat musik yang ramai belakangan ini.

Atau, awalnya mungkin mendapatkan informasi bahwa asatidz yang terafiliasi itu selalu benar. Lalu setelah berbalik arah, berubah konsep menjadi, asatidz itu selalu salah.

Atau, awalnya fanatik buta kepada asatidz kelompok satu beralih menjadi fanatik buta kepada asatidz yang dianggap sebagai lawan dari kelompok lainnya.

Yang begini ini, beralihnya dia dari satu komunitas ke komunitas lainnya, tidak membuatnya tambah baik agamanya, atau bertambah ilmunya. 

Namun hanya beralih dari sikap ekstrim fanatik buta pada satu komunitas, menuju sikap ekstrim fanatik buta pada komunitas lainnya.

Karena itu ya ikhwah, di manapun antum berada, di komunitas apapun antum belajar saat ini. Fokus belajar ilmu, dan setia lah pada ilmu dan kebenaran yang sampai pada antum. Ingat, kita dihisab di hadapan Allah sebagai individu, bukan sebagai anggota komunitas tertentu.

✍🏻 : Ustadz Muhammad Abduh Negara, hafidzahullahu ta'ala.

Karena,
Rata rata mereka yang futur saat ini dulunya sangat menggebu gebu dalam perkara takfir, semangat tanpa di iringi ilmu & ketenangan jiwa , gegabah dalam ranah yang bukan kapasitasnya. 

Asik berfatwa tanpa sibuk dalam sukarnya belajar. 

Semoga Allaah istiqomahkan kita dan menjadikan kita manusia pilihan dalam meniti jalan kebenaran & kejujuran dalam beramal Sholih.

Barakallahu fiikum.

✍🏻 : Karawang, 05 Mei 2024
🏷️ Saluran WhatsApp : Klik Disini
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH