Persaksian Palsu

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَا لَّذِيْنَ لَا يَشْهَدُوْنَ الزُّوْرَ ۙ وَ اِذَا مَرُّوْا بِا للَّغْوِ مَرُّوْا كِرَا مًا

"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"

📚 : [ QS. Al-Furqan 25: Ayat 72 ]

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ حُرُمٰتِ اللّٰهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ عِنْدَ رَبِّهٖ ۗ وَاُ حِلَّتْ لَـكُمُ الْاَ نْعَا مُ اِلَّا مَا يُتْلٰى عَلَيْكُمْ فَا جْتَنِبُوا الرِّجْسَ مِنَ الْاَ وْثَا نِ وَا جْتَنِبُوْا قَوْلَ الزُّوْرِ 

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan apa yang terhormat di sisi Allah (hurumat), maka itu lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan dihalalkan bagi kamu semua hewan ternak kecuali yang diterangkan kepadamu (keharamannya), maka jauhilah (penyembahan) berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan dusta."

📚 : [ QS. Al-Hajj 22: Ayat 30 ]

لا تزول قدما شاهد الزور يوم القيامة حتى تجب له النار

"Kedua kaki orang yang bersaksi palsu tidak akan bergeser di hari Kiamat kelak, sehingga persaksiannya itu mewajibkan [ ia ] masuk neraka"

📚 : [ HR. Al-Hakim Juz 4, halaman 98 dan HR. Ibnu Majah hadist nomor 2373 ]

Kerugian yang dia lakukan, antara lain :

Pertama,
Berdusta dan membuat tipu Muslihat.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَقَا لَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌ ۖ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ اِيْمَا نَهٗۤ اَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا اَنْ يَّقُوْلَ رَبِّيَ اللّٰهُ وَقَدْ جَآءَكُمْ بِا لْبَيِّنٰتِ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗ وَاِ نْ يَّكُ كَا ذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهٗ ۗ وَاِ نْ يَّكُ صَا دِقًا يُّصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِيْ يَعِدُكُمْ ۚ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّا بٌ

"Dan seseorang yang beriman di antara keluarga Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata, "Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, 'Tuhanku adalah Allah', padahal sungguh, dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Dan jika dia seorang pendusta maka dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika dia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu." Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta."

📚 : [ QS. Ghafir 40: Ayat 28 ]

Dan dalam hadits disebutkan,

يطبع المؤمن على كل شئ ليس الخيانة والكذب

"Watak seorang mu'min bisa bermacam macam, kecuali ( tidak ) untuk berwatak pengkhianat dan pendusta"

📚 : [ HR. Ahmad, juz 5 halaman 252 ]

Kedua,
Ia telah berbuat dzalim terhadap orang yang dirugikan atas persaksiannya, sehingga dengan persaksiannya tersebut ia mengambil keuntungan.

Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda,

من فضيت له من مال أخيه بغير حق فلا يأ خذه، فإنما أقطع له قطعة من النار

"Barangsiapa yang telah aku tetapkan baginya harta saudaranya tanpa hak, maka jangan diambil. Karena, sesungguhnya aku telah memotong ( sesuatu ) untuknya dari Api Neraka"

📚 : [ HR. Al-Bukhari nomor 2680, dan Muslim nomor 1713 ]

ألا أنبئكم بأكبر الكبائر ؟ الإ شرك بالله، وعقوق الوالدين، وقول الزور، وشهادة الزور، فمازال يكررها حتى قلنا ليته سكت

"Maukah kalian Aku beritahukan tentang dosa besar yang paling besar ? Yaitu menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua, ucapan dan sumpah palsu. Beliau terus mengulang-ulang sehingga kami pun berkata 'Mudah-mudahan beliau segera diam"

📚 : [ Muttafaq 'Alaih ]

Persaksian palsu adalah persaksian yang diucapkan seseorang ( ia mengetahui kejadian sebenarnya ) yang bertentangan dengan dia ucapkan ketika diminta menjadi saksi.

Persaksian semacam ini hukumnya haram, kecuali sesuai dengan fakta dan dengan cara yang benar. Jika ia bersaksi dengan sesuatu yang ia sadari bahwa hal itu bertentangan dengan fakta yang sebenarnya, misalnya ia bersaksi tentang si fulan bahwa ia begini dan begitu kemudian ( ia ) menyadari sepenuhnya bahwa pengakuannya hanya dusta maka inilah yang disebut dengan kesaksian palsu.

📚 : [ Syarah Riyadush Shaliihin halaman 263, Baabu Bayani Taghliizhi Tahriimi Syahadaatiz Zuuri ]

Orang-orang yang telah memberikan kesaksian palsu beranggapan bahwa mereka telah berbuat baik kepada saudara-saudara mereka, padahal hakikatnya mereka telah mendatangkan mudharat bagi diri sendiri dan saudaranya, sehingga mendatangkan murka Allah.

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّا بٌ

"Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta."

📚 : [ QS. Ghafir 40: Ayat 28 ]

Maka, perkara ini menujukan bahwa dosa dan persaksian palsu, perkataan dusta termasuk Dosa Besar. Sebab, akibat hal ini mendatangkan kerugian dari dua pihak bahkan dilarang oleh Allah dan rasul-Nya.

Hadanallah waiyyakum ajma'in.

Dikutip dari kitab,
📚 : [ Al-Kaba'ir, Imam Ad-Dzahabi Rahimahullah, cetakan ke-sembilan belas ( Mei 2020 ), halaman 151-155 ]

✍🏻 : Karawang, 15 July 2024
🏷️ Saluran WhatsApp : Klik Disini
📱Grup WA : Klik Disini
📪 Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH