Menyesal Karena Anak Ditinggal


Seorang ayah, setelah anaknya berusia remaja, mengatakan, 

“Penyesalan besar dalam hidup saya adalah sering meninggalkan anak. Akibatnya, ikatan emosional antara saya dan anak terasa lemah“

Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan anak. Satu contoh adalah kemampuan anak berkomunikasi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. 

Hal ini dipengaruhi oleh jalinan komunikasi yang diterapkan orang tua terhadap anaknya. Bagaimana orang tua berkomunikasi terhadap anak, seperti itulah komunikasi yang akan dilakukan anak terhadap orang lain. 

Komunikasi anak kepada orang tua, adalah cerminan cara komunikasi orang tua terhadap anaknya.

Kita jabarkan sedikit. Jika orang tua berbicara kasar kepada anak, seringkali anak berbicara kasar kepada temannya. Bahkan, kepada orang tuanya pun kasar. Sebaliknya, orang tua yang berbicara dengan sopan, maka anak cenderung sopan saat berbicara kepada yang lain. Kepada orang tua pun ia terdidik untuk bicara sopan.

Pada kasus orang tua yang sering berpisah dengan anak, orang tua yang meninggalkan anak, termasuk juga orang tua yang jarang berinteraksi dengan anak, maka ikatan emosional nya lemah. Bahkan, seperti tidak ada ikatan sama sekali.

Jika tidak ada ikatan emosional, atau katakan saja lemah, maka apa yang terjadi? Anak cenderung tertutup, anak susah diajak bicara, bahkan mengalami ketakutan jika berhadapan. Apa dampaknya? Jika punya masalah, dan pasti punya masalah, anak tidak mau berterusterang. Takutnya, ketika masalah sudah menumpuk, terjadi ledakan masalah.

Jika ikatan emosional tidak terbentuk, maka apa efeknya? Anak kurang tanggap dengan kondisi orang tua. Orang tua sedang repot, anak enggan membantu. Orang tua sakit, anak tidak tergerak merawat. Orang tua susah, anak seolah tidak merasa. Anak menganggap orang tua nya, seperti orang lain. Bukan siapa-siapa nya.

Dalil-dalil dari Al Qur’an maupun Sunnah Nabi, serta praktik Salaf mengenai membersamai anak, amat banyak. Coba saja kita teliti, ada puluhan bahkan ratusan riwayat yang merekam untuk kita berbagai peristiwa dan kejadian bagaimana Rasulullah ๏ทบ membersamai anak-anak. Lebih-lebih anak dan cucu beliau sendiri.

Kali ini, saya rasa cukup satu ayat Al Qur’an yang semestinya sudah cukup sebagai pengingat, yaitu firman Allah Ta’ala dalam ๐Ÿ“š : [ surat Al Baqarah ayat 233 ],

ูˆَุงู„ْูˆَุงู„ِุฏَุงุชُ ูŠُุฑْุถِุนْู†َ ุฃَูˆْู„َุงุฏَู‡ُู†َّ ุญَูˆْู„َูŠْู†ِ ูƒَุงู…ِู„َูŠْู†ِ ۖ ู„ِู…َู†ْ ุฃَุฑَุงุฏَ ุฃَู† ูŠُุชِู…َّ ุงู„ุฑَّุถَุงุนَุฉَ ۚ ูˆَุนَู„َู‰ ุงู„ْู…َูˆْู„ُูˆุฏِ ู„َู‡ُ ุฑِุฒْู‚ُู‡ُู†َّ ูˆَูƒِุณْูˆَุชُู‡ُู†َّ ุจِุงู„ْู…َุนْุฑُูˆูِ

“Dan kaum ibu hendaknya menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna. Dan kewajiban ayah adalah menanggung nafkah dan pakaian mereka dengan cara yang patut“

As Syaikh As Sa’di dalam Tafsir menyatakan, 

“Ayat ini bentuknya berita, namun mengandung makna perintah“

Dua tahun masa menyusui adalah hak anak yang seringkali diabaikan. 

Bahkan, Imam Al Utsaimin berpendapat untuk anak yang masih membutuhkan asupan ASI setelah masa dua tahun, tetap diberikan ASI sesuai kadarnya.

Selama dua tahun masa menyusui itu, kewajiban ayah untuk menanggung nafkah dan pakaian disebutkan dalam satu ayat. Dalam satu rangkaian penjelasan. 

Hal ini menunjukkan bahwa ayah sangat diperlukan kehadirannya. Nafkah dan pakaian harus dipenuhi ayah tidak hanya saat menyusui, namun di hari-hari menyusui lebih ditekankan lagi. Kenapa?

Dua tahun pertama adalah pondasi kehidupan seorang anak. Dua tahun pertama hidupnya akan sangat mempengaruhi tahun-tahun yang akan datang. Maka, jangan lewatkan kebersamaan dengan anak Anda.

Miris dan sedih rasanya ketika melihat kenyataan anak-anak yang ditinggalkan ayah ibunya. Alasan kerja, mengejar karir, atau alasan apapun itu. Akhirnya anak diserahkan ke rumah penitipan, atau dititipkan kepada pembantu di rumah. Makan, minum, pakaian, dan mainan belumlah cukup. Anak-anak membutuhkan perhatian dan kebersamaan.

Jangan heran jika seorang anak lebih menghormati pembantunya, daripada ibunya sendiri. Jangan heran bila anak lebih terbuka kepada pembantunya, di saat ia memilih menutup diri kepada ayah ibunya sendiri. Karena, dua tahun pertama ia lalui bersama pembantunya, bukan dengan orang tuanya.

Tidak akan sia-sia pengorbanan itu. Semoga memperoleh pekerjaan yang lebih baik, dan semoga anak Anda benar-benar menyatu secara fisik dan batin. Jangan sampai menyesal seperti seorang ayah yang disebutkan di pembuka tulisan ini. Baarakallahu fiikum

✍๐Ÿป : Karawang, 10 September 2024
๐Ÿท️ Saluran WhatsApp : Klik Disini
๐Ÿ“ฑGrup WA : Klik Disini
๐Ÿ“ช Telegram : Klik Disini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Syaikh Abdullah Al-Bukhari; Parenting Muslim

Berhenti Belajar Agama Sebab Bekerja ?

MANHAJ KOKOH